Minggu, 31 Maret 2013

Keuntungan dan Kelemahan Menggunakan Lensa Manual





Untuk pemula yang mau ngulik tentang lensa maual,tidak ada salahnya baca ini dulu. berbagai macam keuntungan dan kekurangan kalo kita menggunakan lensa manual, semoga bermanfaat....

Keuntungan mengunakan lensa manual
1.
Harga murah
Tampaknya tidak bisa dibantah kalau dikatakan bahwa faktor harga adalah penyebab utama dari kebanyakan penggemar lensa manual. Harga lensa manual umumnya kurang dari 2jt an dan tidak jarang cuma berharga beberapa ratus ribu saja. Kunci utama untuk mendapatkan harga murah adalah sabar mencari dan harus mau meluangkan waktu keluar masuk toko loak atau toko bekas. Bagi sebagian orang, mungkin disinilah letak kenikmatan menggunakan lensa tua ini dibandingkan dengan membeli lensa baru.
2.Diafragma besar dan fix
Lensa manual kebanyakan adalah lensa prime dengan focal length terbanyak adalah lensa 50mm F 1.4 atau 1.8. Lensa ini bisa dikatakan sebagai lensa standard atau lensa kit-nya pada jaman kamera film manual. Lensa umum lainya adalah 35mm dan 28mm dengan harga sedikit lehih mahal dari lensa 50mm. Dibandingkan dengan lensa AF, lensa berdiafragma 2.8 atau bahkan 1.2 relatif lebih mudah dijumpai pada lensa manual dibandingkan dengan lensa AF.
3.
Bentuk klasik dan kokoh
Hal yang paling membedakan dari lensa manual dengan lensa modern adalah bentuknya yang klasik, sanggar atau kadang aneh dan berat karena terbuat dari metal. Body lensanya biasanya penuh dengan berbagai angka dan tulisan yang digrafir membuat bentuk lensa menjadi bertambah unik dan memepertegas kesan manualnya. Kamera boleh sama, namun yang paling membedakan adalah lensa nya. Kalau anda memakai lensa maka dipastikan anda tampil beda.
4.
Toleransi Merk
Umumnya body kamera hanya bisa menerima lensa dengan merek atau mount yang sama, namun dengan menggunakan lensa manual, memberikan keuntungan tersendiri karena bisa dipasangkan dengan body kamera lainya. Jadi kamera Canon lensa Nikon misalnya bukanlah hal aneh lagi dalam komunitas lensa manual, demikian juga dengan lensa lainya.
5.
Semua lensa automatis Stabilize
Khusus pada kamera tertentu yang dilengkapi dengan filtur Anti Shake di body, tentu merupakan keuntungan tersendiri, karena semua lensa automatis sudah terstabilisasi. Note : pada kamera merk atau type tertentu (olympus ?!) fasilitas Anti Shake sepertinya tidak berfungsi, silakan baca buku manual untuk info yang lebih jelas)
6.
Alasan lain
Tiga alasan diatas tampaknya paling umum, namun ada juga rekan lain yang mempunyai alasan tersediri seperti misalnya, bebas dari front atau back focus, battery kamera menjadi sangat awet karena tidak memerlukan supply energy untuk memutar auto focus. Alasan lainya yang juga populer adalah : Mendapat warisan lensa lama. Photografer tua yang ingin bernostalgia dengan lensa lama. Photografer baru yang "ingin tahu". Photographer bermodal dengkul. Dan yang terakhir adalah photografer kesepian yang tidak memiliki teman yang bisa dipinjami lensa.

Kelemahan dan kekurangan lensa manual
1.
Mengunakan Adapter
Menggunakan tambahan alat adapter ini berarti pula tambahan biaya sehingga lensa "murah" kita kadang menjadi tidak murah lagi. (Note : pengguna kamera Nikon dengan lensa/mount Nikon, ataupun Pentax dengan lensa/mount Pentax adalah perkecualian)
2.Manual focus only
Menggunakan lensa tua berarti anda harus siap bermanual focus dan melupakan auto focus. Faktor inilah yang sering menjadi momok dari penghobby photo pemula yang terbiasa dengan lensa AF adalah khawatir kehilangan momen. Tentu saja, lensa manual ini memang kurang cocok digunakan untuk event yang membutuhkan gerak cepat seperti sport misalnya. Untuk photografer lanscape atau still life AF tidaklah terlalu penting, kecuali moto landscape dengan obyek gunung yang sedang meletus tentu memerlukan gerak cepat yaitu lensa AF. Kesulitan auto fokus juga bisa diatasi dengan mengganti focus screen.
3.
Manual Mode atau AP/Tav only
Mode yang bisa digunakan terbatas hanya pada Mode Manual atau Aperture Priority Mode saja. Mode scene lainnya nyaris tidak berfungsi
4.
Rentan Flare
Lensa manual tua rentan terhadap flare (hasil photo silau atau putih berkabut). Salah satu penyebabnya mungkin adalah karena sifat sensor pada kamera digital yang berbeda dengan film, sehingga sebagai konskwensinya harus diimbangi dengan kemampuan lensa yang lebih baik seperti tambahan lensa ED, anti flare dsb, yang tentu saja berakibat harga lensa menjadi semakin mahal. Flare ini biasanya muncul pada kondisi pemotretan tertentu dan ekstrem seperti menentang cahaya matahari dll.
5.
Kondisi lensa
Lensa tua biasanya kondisinya kurang bagus atau cendrung babak belur. Fogging, jamur dan debu umum dijumpai. Fogging artinya kondisi optik yang putih berkabut tipis sedang jamur yang dimaksud tentu bukan jamur segede kuping yang biasa dijual di rumah makan. Dengan menjemurnya di bawah terik matahari, jamur akan kering dan mati. Untuk jamur yang tidak terlalu parah yang walaupun tetap bandel dan membekas di lensa biasanya tidak akan berpengaruh banyak ke hasil photo. Bagi yang senang bongkar pasang, lensa tua tampaknya obyek yang bagus untuk bereksperimen karena jeroan dalam lensa manual yang sederhana dibandingkan dengan lensa AF. Tentu saja, lensa tua dengan kondisi bagus masih banyak ditemukan terutama pada toko yang khusus menjual peralatan kamera. Kondisi menyedihkan yang saya sebutkan di atas biasanya umum dijumpai di pasar loak atau flea market.
Sumber: http://www.eonet.ne.jp