Rabu, 26 September 2012

Seluk-beluk Pemeliharaan atau Perawatan Ternak Lovebird

MASALAH PEMELIHARAAN
Sekalipun termasuk burung yang memiliki fisik kuat dan mudah beradaptasi lovebird tetap bisa terkena masalah. Baik yang berasal dari faktor – faktor internal maupun faktor – faktor eksternal seperti lingkungan sekitar. Penyakit, predator, dan stres sering menjadi pemicu utama berbagai masalah dalam pemeliharaan lovebird.





A.       Penyakit
Banyak penyakit yang bisa menjangkiti lovebird. Beberapa diantaranya tergolong ringan. Ada juga yang bersifat menular serta mematikan. Beberapa penyakit yang bisa menyerang lovebird antara lain PBFD                  ( Psittacine Beak and Feather Disease ), virus polyama, infeksi bakteri, PDD ( Proventricular Dilatation Disorder ), dan virus avian influenza               ( flu burung ). Lovebird yang sedang dipelihara sebaiknya selalu diperhatikan. Hal ini berguna untuk sedini mungkin mencegah penyebaran penyebaran – penyebaran penyakit ini. Di alam bebas, jika ada lovebird yang lemah dan terlihat sakit akan menjadi sasaran utama bagi predator. Maka dari itu, secara alami lovebird memiliki kemampuan untuk menyembunyikan sakitnya ini agar tidak terlihat oleh mata.
Tak jarang pemilik lovebird menjumpai lovebird piaraannya tiba – tiba mati, padahal tidak terdapat tanda – tanda sakit apa pun pada lovebird. Memang sulit, untuk mendeteksi apakah lovebird sedang sehat atau sakit karena secara alami burung ini memiliki kemampuan untuk menyembunyikan itu. Naun, sebenarnya tetap ada tanda – tanda khusus jika lovebird tersebut sedang menderita sakit. Diantaranya ialah burung tersebut sering diam, tidak tertarik bermain – main dan jarang berkicau. Amati pula kotorannya. Jika kotoran tersebut berwarna tua atau hitam, bisa jadi lovebird tersebut sedang tidak sehat. Amati pula bulu – bulunya, bulu yang rontok dalam jumlah banyak adalah pertanda utama lovebird sedang sakit. Selain itu, hidung yang berair serta ada suara saat bernafas juga bisa menjadi tanda bahwa lovebird sedang sakit.
Jika dijumpai hal – hal tersebut, lebih baik jika lovebird sakit segera dipisahkan dari kelompok atau pasangannya.hal ini dimaksudkan agar lovebird lain tidak tertular oleh penyakitnya. Jika lovebird tersebut adalah salah satu lovebird kesayangan, maka mengkonsultasikan masalah pada dokter hewan adalah jalan yang terbaik. Jangan coba – coba untuk mengobati sendiri jika belum tahu betul penyakit apa yang sedang dideritanya.

B.        Luka
Secara alami, lovebird adalah burung yang cukup agresif. Urusan pasangan dan wilayah merupakan dua hal terpenting bagi burung ini. Maka tidak jarang jika dijumpai lovebird saling berkelahi atau mematuk. Cara yang paling praktis untuk mencegah perkelahian tersebut adalah dengan memisahkan lovebird yang saling berkelahi ke dalam kandang yang berbeda.
Dngan paruh yang cukup tajam, sangat mudah bagi loveird untuk melukai lawan tarungnya. Dan tentu saja bekas patukan ini akan menimbulkan luka. Dalam beberapa kasus, luka dapat tumbuh menjadi masalah yang cukup serius, yaitu terjadi infeksi dan akhirnya akan membunuh lovebird itu. Luka yang menganga akan menarik banyak bakteri dan virus. Ini membahayakan bagi lovebird yang lain.
Jika didapati ovebird terluka, segera pisahkan lovebird tersebut dalam kandang tersendiri. Cara terbaik unuk menyembuhkan luka tersebut adalah dengan obat merah dan obat kompres luka, misalnya Rivanol. Jika punya waktu, konsultasikan masalah luka ini dengan dokter hewan.
C.       Serangan Hewan Lain
Lovebird adalah salah satu burung yang sering menjadi sasaran hewan – hewan pemangsa, seperti kucing, tikus, dan ular. Pastikan kandang loveird tersebut cukup aman dari serangan hewan – hewan tersebut. Diusahakan kandang terbuat dari besi yang tidak mudah dirusak oleh gigi hewann – hewan pemangsa dan pastikabn kandang selalu tertutup.
D.       Keracunan
Lovebird adalah burung pemakan segala. Ia tertarik mencoba makan apa saja yang ada di sekitarnya jika sekiranya dianggap sebagai makanan. Tidak semua buah – buahan sehat unuk lovebird. Biji apel, kopi dan beberapa makanan lain telah terbukti beracun bagi lovebird.
Selain itu, benda – benda asing yan ikut termakan lovebird juga bisa menimbulkan masalah. Biasanya berupa plastik kecil, batu,potongan karet gelang, hingga potongan – potongan kayu. Maka, usahakan agar kandang selalu bersih dari benda – benda tersebut. Perhatian pula wadah pakan serta mainan – mainan yang disediakan untuk lovebird, dipastikan benda – benda tersebut tidak terkoyak oleh patukan lovebird.
E.        Stres
Lovebird memang burung yang cukup kuat, baik secara fisik maupun psikologis. Akan tetapi, bukan berarti burung ini tidak bisa stres. Lingkungan yang terlalu bising, panas, bau – bauan, hingga kesepian yang terus menerus bisa menyebabkan burung ini stres. Akibatnya, bisa ditebak burung akan jatuh sakit lalu mati.
Ada sebuah fenomena unik pada lovebird, yaitu ketika menderita stres yang berlebihan lovebird akan mulai mencabuti bulunya sendiri hingga terluka dan berdarah. Luka – luka ini bisa berubah menjadi infeksi yang pada akhirnya akan membunuh lovebird itu sendiri.
Fenomena ini sering terjadi pada lovebird yang dipelihara tanpa ada pasangan maupun kehadiran loveird lain. Satu – satunya cara untuk mencegah hal ini adalah dengan menambah teman atau pasangan untuk lovebird tersebut.
F.        Masa Mabung
Mabung atau rontok bulu merupakan siklus alamiah pada keluarga burung. Masa ini terjadi saat lovebird berumur 4 – 5 tahun. Pada masa mabung, secara alami lovebird akan meregenerasi bulu dan sistem metabolisme di tubuhnua.
Perawatan burung pada masa mabung sangat penting. Apabila perawatannya salah akan membuat burung menjadi tubuh tidak normal. Proses mabng juga berhubungan dengan hormon reproduksi.
Pada msa mabung ini metabolisme tubuh burung meningkat hampir  40% dari kondisi normal. Oleh karena itu, burung butuh asupan nutrisi yang berkualitas baik, dengan porsi yang lebih besar dari kondisi normal. Hindari mempertemukan lovebird mabung dengan lovebird lainnya karena membuat proses mabung terganggu. Pertemuan dengan lovebird lain dapat menimbulkan kondisi psikis lovebird mabung menjadi tidak stabil. Ketidakstabilan psikis ini akan memicu ketidakseimbangan hormon pada tubuh burung.
Pada saat mabung, isolaikan burung ke kandang tersendiri yang tenang dan jauh dari lalu lalang manusia atau hewan. Beberapa peternak juga memilih untuk menutup kandangnya dengan kain agar lovebird. Tambahkan pula beberapa makanan lain untuk mempercepat pembentukan sel dan bulu – bulu baru. Beberapa makanan yang biasa ditambahkan antara lain biji bunga matahari, kacang hijau, atau fumayin. Tambahkan makanan –makanan ini sebagai pelengkap disamping biji – bijian yang sudah menjadi pakan utamanya.
Jika perlu, peternak juga bisa menambahkan vitamin, tetapi sebaiknya dibaca dulu aturan pakainya. Kelebihan gizi bisa menimbulkan masalah tersendiri bagi loebird.