Rabu, 26 September 2012

Cara Mudah Penagkaran Burung Lovebird

PENANGKARAN
Lovebird adalah burung yang memiliki tingkat berahi tinggi, tetapi bukan berarti burung ini mudah dibiakkan. Salah satu tahap yang paling sulit adalah saat menjodohkan. Selain itu, tahap – tahap pengemaran telur, penetasan, dan perawatan anak juga membutuhkan perhatian yang cukup intensif. 




 
A.       Perawatan Umum
Kunci keberhasilan perawatan hewan peliharaan terletak pada cara merawat yang rutin dan konsisten. Perawatan harian untuk burung lovebird sebenarnya relatif sama dengan burung lainnya.
Pakan yang diberikan pada hari ini diusahakan selalu habis pada hari ini juga. Jangan memberikannya terlalu bantak karena akhirnya sisa pakan itu akan menjadi sarang kuman yang berbahaya bagi lovebird. Pakan dan air dikontrol dua kali sehari pada pagi dan sore.
Wadah pakan dan air tersebut diusahakan untuk selalu dibersihkan setiap hari. Jangan biarkan adakerak atau kotoran menempel pada wadah tersebut. Karena lovebird suka mandi maka air minum ini sebaiknya diganti setiap hari. Air kotor yang ikut terminum lovebird bisa memunculkan berbagai masalah.
Kandang sebaiknya dibersihkan secara rutin tiaphari. Hal ini dimaksudkan agar kotoran dan sisa – sisa makanan tidak mengendap dan mengerak. Hal – hal ini dapat mengakibatkan tumbuhnya bakteri dan dapat menimbulkan penyakit pada lovebird.
Lovebird adalah burung yang cerdas sekaligus lucu. Badut kecil ini sanga suka bermain – main. Oleh karena itu, sebaiknya disiapkan pula berbagai sarana yang sekiranya bisa digunakan sebagai permainan. Hal ini berguna untuk mengurangi dan mencegah stres.
Secara fisik lovebird adalah burung yang memiliki fisik yang kuat dan mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitarnya sehingga tidak perlu ada perawatan khusus mengenai suhu dan kelembapan udara. Akan tetapi udara didalam kandang dijaga agar tetap bersuhu normal, beragin, serta sesekali terkena sinar matahari.
B.        Pengadaan Induk
Lovebird saat ini mudah didapatkan dipasar bebas. Kita akan mudah menemui lovebird di berbagai tempat penjualan burung, seperti pasar hewan atau pet shop. Perhatikan dan telitilah lovebird sebelum membeli agar tidak menyesal di kemudian hari. Lebih baik jika lovebird tersebut langsung dibeli dari peternak. Selain lebih murah, tentunya akan lebih banyak pilihan.
Secara perilaku lovebird yang baik biasanya ditandai dengan tingkah yang lincah dan suka mengoceh. Lovebird yang terlihat pendiam bahkan terkesan mengantuk bisa dicurigai sedang mengalami masalah kesehatan. Selain itu, perhatikan pula bentuk fisiknya. Lovebird yang sehat memiliki mata cerah,bulu lengkap dan mengilat, hidup kering, serta tidak ada luka sama sekali di tubuhnya.
Jika ingin mengembangbiakkan, dipilih lovebird yang masih muda, belum berjodohm serta sdah lepas dari perawatan induknya atau sudah berumur 4 – 7 bulan.
Pada dasarnya, lovebird adalah hewan sosial maka diusahakan untuk tidak membeli satu ekor saja, melainkan satu pasang. Jika ingin diternakkan, diusahakan untuk membelinya lebih dari satu pasang. Hal ini untuk menghindari ketidakcocokan saat lovebird mulai dijodohkan. Lovebird yang sendirian tanpa kehadiran burung lain cenderung mudah stres dan akhirnya jatuh sakit. Lovebird yang baru saja dibeli harus mendapatkan beberapa perawatan khusus. Jika sudah memiliki lovebird sebelumnya, jangan langsung mencampurkan lovebird baru tersebut ke dalam kandang. Lovebird baru akan cenderung diserang oleh lovebird lama karena dianggap telah memasuki wilayahnya.
Lebih baik jika lovebird baru tersebut diisolasi dulu selama 30 hari. Hal ini sangat penting agar lovebird tersebut dapat beradaptasi dengan lingkungan barunya. Buatlah lovebird baru tersebut nyaman dengan lingkungan barunya. Sebaiknya dihindarkan dari berbagai suatu bising. Diusahakan suhu kandang selalu stabil serta ventilasi lancar. Perlu diperhatikan pula bau – bauan disekitar kandang. Usahakan lingkungan kandang terbebas dari bau yang asing, seperti bau pestisida, minyak wangi maupun bensin.
Selain itu, jangan sediakan asinan atau pasir pda 10 – 15 hari pertama. Lovebird yang berada dalam keadaan stres bisa makan secara berlebihan. Terlalu banyak memakan materi – materi tersebut justru bisa membahayakan kesehatan lovebird itu sendiri. Jika ingin mencampurkan lovebird baru tersebut dengan kumpulan lovebird lama dalam satu kandang, letakkanlah dulu kandang lovebird baru itu disampingg kandang lovebird lama sekitar satu minggu. Hal ini berguna agar lovebird lama menjadi terbiasa dengan lovebird baru tersebut, sehingga lovebird baru tersebut tidak diserang saat dicampurkan ke dalam satu kandang dengan lovebird lama.
C.       Jenis Kelamin
Jenis lovebird yang biasa dipelihara saat ini ialah fisher lovebird, lovebird mawar, dan lovebird leher kuning. Masing – masing jenis lovebird tersebut bersifat not – sexually dimorphic. Artinya, antara jantan dan betina memiliki bentuk fisik yang sama. Oleh karena itu, butuh teknik khusus dan pengalaman untuk membedakan antara lovebird jantan dan betina.
Secara umum, lovebird betina berbadan sedikit lebih besar dari pejantan. Cara yang paling mudah untuk mendeteksi jenis kelamin adalah dengan meraba kedua capit udang yang terletak di bawah duburnya. Jika keras, rapat dan lancip, biasanya jantan. Burung betina capit udangnya lembek, lebar, dan tumpul. Ciri lain adalah, lovebird betina jika sudah berahu sering mengumpulkan bahan sarang dan diselipkan diantara kedua sayapnya sebelum dibawa kedalam kotak sarang. Lovebird bisa dibiakkan setelah memasuki umur diatas tujuh bulan. Untuk menghindari penipuan masalah umur, lebih baik jika induk dibeli dari peternak atau penjual yang sudah benar – benar dikenal.
Membedakan lovebird muda dan dewasa bagi orang awam memang sulit. Ciri – ciri fisik lovebird  muda dan tua biasanya serupa. Akan tetapi, jika cukup berpengalaman, sebenarnya mudah untuk membedakan lovebird muda dan dewasa. Secara umum, tingkat kedewasaan lovebird dapat dilihat dari paruh, kuku kaki, dan warna bulu.
Lovebird muda biasanya pada paruh terdapat semburat hitam. Jika sudah dewasa, paruh biasanya berwarna terang atau cerah. Ada juga lovebird dewasa yang paruhnya berwarna merah tua atau merah. Kuku kaki lovebird muda terlihat putih. Sedangkan yang tua berwarna relatif keruh atau kotor. Warna bulu lovebird muda biasanya juga belum secerah warna bulu dewasa.
Pastikan pula lovebird yang akan dipilih ntuk menjadi induk adalah lovebird yang baik. Beberapa ciri lovebird yang pantas untuk dijadikan induk ialah sehat dan belum pernah sakit, berbulu bagus, tidak kurus atau terlalu gemuk, mata bening dan terang, serta hidung bersih dan tidak berair.
D.       Penjodohan
Lovebird adalah salah sau jenis burung yang setia dengan pasangannya. Burung ini hanya mau kawin pada satu pasangan saja. Ini berlaku sampai mereka mati. Maka dari itu, perlu ada penanganan khusus untuk menjodohkan lovebird.
Untuk menjodohkan lovebird, letakkan masing – masing jantan betina di sangkar terpisah dan dekatkan kedua sangkar tersebut. Kalau mereka selalu berdekatan maka kemungkinan besar sudah berjodoh. Proses ini biasanya memakan waktu 3 – 7 hari. Proses penjodohan ini bisa sangat cepat bila dilakukan saat masing – masing lovebird tersebut sudah memasuki masa berahi.
Masa berahi ini ditandai dengan perilaku – perilaku tertentu, seperti sering berkicau serta melakukan aktivitas – aktivitas birahi, yaitu jantan berusaha mengawini benda – benda didekatnya, sedangkan merunduk sembari membuka sayap dengan ekor bergerak naik turun. Jika jantan dan betina tersebut sudah berjodoh, kumpulkan keduanya dalam sebuah sangkar penangkaran. Ada hal yang harus diingat : jika setelah dikumpulkan dalam satu kandang ternyata tidak mau kawin atau selalu kejar – kejaran maka dipastikan penjodohan ini telah gagal. Cobalah untuk mengulangi lagi proses ini dengan menukar salah satunya dengan lovebird yang lain. Ada juga kejadian unik, yaitu pasangan tersebut cerai. Hal ini biasanya terjadi karena kondisi kandang yang kurang nyaman, stres, maupun perebutan makanan.
Alternatif lain untuk penjodohan adalah dengan mengumpulkan banyak lovebird sekaligus disebuah kandang yang besar. Paling tidak harus ada lima pasang lovebird dalam kandang tersebut. Satu hal yang harus diingat pula bahwa lovebird tidak mengenal poligami atau poliandri seperti layaknya bangsa burung yang lain. Oleh karena itu, jumlah lovebird yang terdapat dalam kandang besar tersebut antara najntan dan betinna harus sama. Kalau ada sepasang lovebird yang sudah berjodoh, mereka biasanya langsung masuk ke glodok untuk kawin dan bertelur. Anda tinggal memindahkan sepasang lovebird tersebut ke kandang penangkaran.
Cara ini kadang menimbulkan masalah. Ada lovebird yang berjodoh dengan sesama sejenisnya : jantan dengan jantan atau betina dengan betina. Bahkan mereka juga melakukan aktivitas kawin seperti layaknya jantan dengan betina, yaitu menaiki tubuh pasangannya.
Tingkat berahi yang tinggi, ketatnya persaingan, serta stres dapat memicu lovebird untuk melakukan kebiasaan yang tidak wajar. Yang jelas jika ditemukan lovebird yang tampak berjodoh tetapi tidak pernh bertelur selama lebih dari enam bulan maka sepasang lovebird tesebut pantas dicurigai sebagai pasangan sesama jenis.
Selain itu, lovebird adalah burung yang sangat menghargai wilayah kekuasaan. Jika banyak burung dikumpulkan dalam satu kandang sekaligus maka besar kemungkinan lovebird – lovebird tersebut akan saling berkelahi berebut wilayah.
Masa berjodoh dan bertelur adalah masa – masa terpenting dalam beternak lovebird. Maka dari itu, diusahakan lovebird berada dalam kondisi yang sebaik mungkin saat memasuki fase ini. Diusahakan lovebird selalu dalam keadaan tenang, senang, sehat, bersih dan tidak stres. Jika dijumpai ada loebird yang tidak mau berjodoh, cobalah untuk memeriksanya lagi. Gagalnya proses penjodohan lebird biasanya hanya disebabkan oleh tiga hal : umur yang terlalu muda yaitu belum memasuki masa birahi, berjenis kelamin samajodoh dan bertelur adalah masa – masa terpenting dalam beternak lovebird. Maka dari itu, diusahakan lovebird berada dalam kondisi yang sebaik mungkin saat memasuki fase ini. Diusahakan lovebird selalu dalam keadaan tenang, senang, sehat, bersih dan tidak stres. Jika dijumpai ada loebird yang tidak mau berjodoh, cobalah untuk memeriksanya lagi. Gagalnya proses penjodohan lebird biasanya hanya disebabkan oleh tiga hal : umur yang terlalu muda yaitu belum memasuki masa birahi, berjenis kelamin sama, dan kondisi kandang yang tidak nyaman yaitu bising dan banyak gangguan.
Untuk memcacu birahi, beberapa makanan tambahan misalnya kuaci, kecambah kacang hijau, jagung muda dan sawi dapat diberikan jenis makanan ini terbukti berguna untuk meningkatkan kesuburan lovebird.lovebird.
Walaupun sebenarnya banyak pasangan lovebird bisa ditangkarkan secara bersamaan dalam kandang berukuran besar, lovebird tersebut ditempatkan secara per pasangan tetap lebih baik. Satu kandang penangkaran cukup diisi satu pasang lovebird saja. Hal ini dimaksudkan agar memudahkan kita dalam melakukan pengawasan dan melacak garis keturunan. Saat di kandang penangkaran, lovebird bisa diberi pakan jewawut, milet dan jagung muda 1,5 tongkol untuk satu pasang lovebird.
E.        Telur dan Pengeraman
Jika lovebird sudah mulai kawin otomatis mereka akan mencari tempat untuk bertelur. Oleh karena itu, dalam kandang harus disediakan glodog sebagai kotak sarang. Siapkan pula alas pengeraman di dasar glodok tersebut secara insting, biasanya lovebird tetap mencari bahan untuk membuat sarang. Di alam bebas, biasanya mereka mengmpulkan berbagai ranting kecil, tangkai daun, dan sebagainya.
Cobalah untuk menebarkan ranting – ranting kecil, tangkai daunm maupun kulit jagung kering didasar kandang. Diusahakan pula untuk tidak menebarkan bahan – bahan ang masih basah atau segar. Gunakan yang sudah kering saja. Bahan – bahan yang masih segar dapat membusuk di dalam glodok. Hal ini bisa menimbulkan masalah sendiri. Selain itu, jangan gunakan sebagai bahan yangbersifat sintesis seperti serat plastik maupun karet. Bahan – bahan sintesis bisa menjadi racun apabila termakan oleh lovebird. Ummnya lovebird bertelur 4 – 6 butir. Jangan khawatir jika lovebird tidak langsung mengeram. Biasanya burung ini baru akan mengerami telurnya setelah telur ketiga keluar. Pada saat pengeraman, induk lovebird akan sesekali keluar dari glodok untuk makan, mandi, atau Cuma sekadar merentangkan sayap.
F.        Penetesan
Telur – telur lovebird akan menetes setelah dierami selama 21 – 23 hari. Ada yang unik dari lovebird, yaitu proses penetasan telur ini bisa memakan waktu cukup lama, yaitu sekitar 24 jam. Hal ini alami dan jangan khawatir karena pada saat proses penetasan tersebut memang sedang terjadi berbagai penyesuaian di dalam tubuh anak lovebird. Sebaiknya peternak tidak turut campur dalam proses penetasan yang lama ini karena bisa menyebabkan anak lovebird menjadi tumbuh tidak normal maupun cacat. Mungkin pada saat masa pertama keluar tidak semua telur tersebut bisa menetas atau mandul. Hal ini alami dan tidak perlu terlalu mengkhawatirkan hal ini. Biasanya lovebird baru benar – benar produktif setelah masa bertelur yang kedua dan seterusnya.
Mandulnya telur lovebird biasanya disebabkan oleh induk yang terlalu muda, lingkungan yang tidak sehat dan nutrisi yang tidak cukup atau gizi buruk.
Jikau kemandulan terjadi secara terus menerus maka hal ini patut dicurigai. Cobalah untuk membuka cangkang telur yang tidak menetas tersebut dan lihatlah bagaimana perkembangan embrio lovebird. Jika embrio itu ternyata ada tetapi hanya setengah jadi, kemungkinan besar ada yang salah dengan proses pengeraman telurnya. Bisa saja telur tersebut tergelincir keluar sarang sehingga tidak tererami oleh induknya.
Jika embrio tersebut ternyata sudah dalam keadaan jadi, kemungkinan besar kegagalan ini terjadi saat proses penetasan, yaitu cangkang telur yang terlalu keras. Cangkang telur yang terlalu keras dapat menyulitkan anak lovebird saat menetaskan diri. Kerasnya cangkang telur bisa disebabkan oleh kelempaban udara yang terlalu rendah, atau terlalu banyaknya kalsium yang dikonsumsi oleh induk. Kalsium ini bisanya berasal dari tulamng cumi maupun vitamin dan nutrisi yang ditambahkan secara berlebihan saat memberi pakan atau air minum lovebird.
Jika telur tersebut tidak ada embrionya sama sekali maka kemungkinan besar lovebird tersebut adalah pasangan sejenis, yaitu betina – betina atau mandul. Cobalah untukmenukar salah satu lovebird tersebut dengan lovebird yang lain.
Bila dijumpai satu atau dua telur yang tidak menetas, jangan khawatirkan alam hal ini. Secara normal, angka keberhasilan penetasan telur lovebird hanya sekitar 75% selama satu kali fase telur. Telur yang tidak menetas tersebut bisanya adalah telur yang terakhir ke luar. Telur yang keluar dari induk kadang memiliki kualitas dibawah elur yang keluar sebelumnya.
Hindari terlalu sering menyentuh anak – anak lovebird yang baru menetas, tetapi tetap pastikan anak – anak lovebird tersebut dapat hidup dengan baik. Pada hari – hari pertama menetas, mungkin anda akan menjumpai nak – anak lovebird tersebut dalam posisi terlentang. Hal ini alami dan jangan terlalu mengkhawatirkannya.
Sesudah telur – teur menetas, induk lovebird akan menyuapi anak – anaknya secara bergantian. Siapkan pakan induk yang mudah dicerna, seperti sayuran dan buah – buahan. Masa perawatan anak merupakan tekanan luar biasa bagi induk lovebird. Maka dari itu, berikan suasana yang nyaman agar induk tidak stres, seperti menyediakan pakan lebih awal, air yang selalu cukup untuk mandi, dan tidak banyak gangguan di kandang.
Lovebird secara alami sebenarnya adalah orang tua yang baik bagi anak – anaknya. Akan tetapi, kadang kala dijumpai juga bahwa induk lovebird  tidak mau mengasuh, bahkan menyerang anak – anaknya sendiri. Jika terdapat kasus seperti ini, tidak ada cara lain kecuali anak – anak burung itu disuapi sendiri oleh pemiliknya. Siapkan kotak penyuapan sebagai solusi bagi masalah ini.
Anak lovebird harus disuapi setiap dua jam sekali. Makanan yang paling sesuai pada masa tersebut adalah bubur susu untuk bayi. Campurkan bubur susu dengan air matang hangat – hangat kuku, lalu gunakan sendok untuk menyuapi anak burung. Tingkat kekentalan makanan tersebut harus disesuaikan dengan umur burung. Semakin bertambah usianya, semakin kental pula bubur susu yang diberikan. Setelah berumur 3 – 4 minggu, anak – anak lovebird tersebut sudah dapat diberi makanan lain seperti sayuran, buah – buahan dan milet.
Dalam beberapa kasus, sering dijumpai pula anak – anak lovebird mengalami cacat kaki. Anak – anak lovebird mampu berdiri, tidak mencengkeram secara sempurna, miring kesamping, bahkan lumpuh sama sekali. Hal ini kemungkinan besar disebabkan oleh bahan dasar sarang yang kurang banyak sehingga anak – anak lovebird kurang mendapatkan topangan dan cengkeraman saat berlatih berdiri. Maka dari itu, usahakan dalam glodok tersedia bantalan sarang yang cukup, bisa berupa serutan bambu, ranting – ranting kecil, hingga daun – daun jagung yang kering.
Pada saat berumur 6 – 9 minggu, anak burung mulai keluar dari kotak sarang. Hal ini menandai bajwa anak lovebird tersebut sudah mulai beranjak dewasa. Setelah anak burung sudah mulai mampu makan tanpa disuapi induknya, segera pindahkan mereka kesangkar lain sehingga induk bisa kawin dan bertelur lagi. Memang, lovebird dapat diberdayakan untuk terus menerus melakukan proses reproduksi, tetapi ini tidak baik. Usahakan satu pasang lovebird hanya bertelur sebanyak tiga kali per tahun. Hal ini dimaksudkan untuk menjaga vasilitas dan kesehatan induknya.
Saat anak – anak lovebird mulai beranjak dewasa adalah saat yang paling tepat untuk membuatnya menjadi jinak. Cobalah untuk sesekali mengelus atau memegang mereka setidak – tidaknya satu kali sehari agar mereka terbiasa dengan manusia. Lovebird yang jarang disentuh pada masa – masa ini cenderung menjadi liar dan merasa tidak aman dengan kehadiran manusia.
G.       Mastering
Mastering adalah proses pelatihan burung agar dapat berkicau dengan indah. Mastering biasanya dilakukan dengan memperdengarkan suara – suara burung lain, bisa burung asli maupun tape atau CD. Suara – suara ini diperdengarkan pada lovebird dengan harapan lovebird dapat menirukannya.
Memang, beberapa orang masih meragukan apakah lovebird bisa dimaster dan apakah lovebird cukup layak disebut sebagai burung berkicau atau tidak. Akan tetapi, kenyataan membuktikan bahwa lovebird adalah salah satu burung yang cukup cerdas. Dibalik kecerewetannya, ternyata lovebird juga mampu menirukan beberapa suara burung lain. Akhir – akhir ini pun telah dilangsungkan berbagai lomba kicau lovebird. Beberapa burung yang bisa dijadikan sebagai master bagi lovebird ialah kenari, blackthroat, dan sanger.
Cobalah untuk memperdengarkan suara – suara burung ini didekat lovebird secara rutin, maka secara insting lovebird akan mengikuti suara – suara burung tersebut.