Sekalipun
termasuk burung yang memiliki fisik kuat dan mudah beradaptasi lovebird
tetap bisa terkena masalah. Baik yang berasal dari faktor – faktor
internal maupun faktor – faktor eksternal seperti lingkungan sekitar.
Penyakit, predator, dan stres sering menjadi pemicu utama berbagai
masalah dalam pemeliharaan lovebird.
A. Penyakit
Banyak penyakit yang bisa menjangkiti lovebird. Beberapa diantaranya tergolong ringan. Ada juga yang bersifat menular serta mematikan. Beberapa penyakit yang bisa menyerang lovebird antara lain PBFD ( Psittacine Beak and Feather Disease ), virus polyama, infeksi bakteri, PDD ( Proventricular Dilatation Disorder ), dan virus avian influenza
( flu burung ). Lovebird yang sedang dipelihara sebaiknya selalu
diperhatikan. Hal ini berguna untuk sedini mungkin mencegah penyebaran
penyebaran – penyebaran penyakit ini. Di alam bebas, jika ada lovebird
yang lemah dan terlihat sakit akan menjadi sasaran utama bagi predator.
Maka dari itu, secara alami lovebird memiliki kemampuan untuk
menyembunyikan sakitnya ini agar tidak terlihat oleh mata.
Tak
jarang pemilik lovebird menjumpai lovebird piaraannya tiba – tiba mati,
padahal tidak terdapat tanda – tanda sakit apa pun pada lovebird.
Memang sulit, untuk mendeteksi apakah lovebird sedang sehat atau sakit
karena secara alami burung ini memiliki kemampuan untuk menyembunyikan
itu. Naun, sebenarnya tetap ada tanda – tanda khusus jika lovebird
tersebut sedang menderita sakit. Diantaranya ialah burung tersebut
sering diam, tidak tertarik bermain – main dan jarang berkicau. Amati
pula kotorannya. Jika kotoran tersebut berwarna tua atau hitam, bisa
jadi lovebird tersebut sedang tidak sehat. Amati pula bulu – bulunya,
bulu yang rontok dalam jumlah banyak adalah pertanda utama lovebird
sedang sakit. Selain itu, hidung yang berair serta ada suara saat
bernafas juga bisa menjadi tanda bahwa lovebird sedang sakit.
Jika
dijumpai hal – hal tersebut, lebih baik jika lovebird sakit segera
dipisahkan dari kelompok atau pasangannya.hal ini dimaksudkan agar
lovebird lain tidak tertular oleh penyakitnya. Jika lovebird tersebut
adalah salah satu lovebird kesayangan, maka mengkonsultasikan masalah
pada dokter hewan adalah jalan yang terbaik. Jangan coba – coba untuk
mengobati sendiri jika belum tahu betul penyakit apa yang sedang
dideritanya.
B. Luka
Secara
alami, lovebird adalah burung yang cukup agresif. Urusan pasangan dan
wilayah merupakan dua hal terpenting bagi burung ini. Maka tidak jarang
jika dijumpai lovebird saling berkelahi atau mematuk. Cara yang paling
praktis untuk mencegah perkelahian tersebut adalah dengan memisahkan
lovebird yang saling berkelahi ke dalam kandang yang berbeda.
Dngan
paruh yang cukup tajam, sangat mudah bagi loveird untuk melukai lawan
tarungnya. Dan tentu saja bekas patukan ini akan menimbulkan luka. Dalam
beberapa kasus, luka dapat tumbuh menjadi masalah yang cukup serius,
yaitu terjadi infeksi dan akhirnya akan membunuh lovebird itu. Luka yang
menganga akan menarik banyak bakteri dan virus. Ini membahayakan bagi
lovebird yang lain.
Jika
didapati ovebird terluka, segera pisahkan lovebird tersebut dalam
kandang tersendiri. Cara terbaik unuk menyembuhkan luka tersebut adalah
dengan obat merah dan obat kompres luka, misalnya Rivanol. Jika punya
waktu, konsultasikan masalah luka ini dengan dokter hewan.
C. Serangan Hewan Lain
Lovebird
adalah salah satu burung yang sering menjadi sasaran hewan – hewan
pemangsa, seperti kucing, tikus, dan ular. Pastikan kandang loveird
tersebut cukup aman dari serangan hewan – hewan tersebut. Diusahakan
kandang terbuat dari besi yang tidak mudah dirusak oleh gigi hewann –
hewan pemangsa dan pastikabn kandang selalu tertutup.
D. Keracunan
Lovebird
adalah burung pemakan segala. Ia tertarik mencoba makan apa saja yang
ada di sekitarnya jika sekiranya dianggap sebagai makanan. Tidak semua
buah – buahan sehat unuk lovebird. Biji apel, kopi dan beberapa makanan
lain telah terbukti beracun bagi lovebird.
Selain
itu, benda – benda asing yan ikut termakan lovebird juga bisa
menimbulkan masalah. Biasanya berupa plastik kecil, batu,potongan karet
gelang, hingga potongan – potongan kayu. Maka, usahakan agar kandang
selalu bersih dari benda – benda tersebut. Perhatian pula wadah pakan
serta mainan – mainan yang disediakan untuk lovebird, dipastikan benda –
benda tersebut tidak terkoyak oleh patukan lovebird.
E. Stres
Lovebird
memang burung yang cukup kuat, baik secara fisik maupun psikologis.
Akan tetapi, bukan berarti burung ini tidak bisa stres. Lingkungan yang
terlalu bising, panas, bau – bauan, hingga kesepian yang terus menerus
bisa menyebabkan burung ini stres. Akibatnya, bisa ditebak burung akan
jatuh sakit lalu mati.
Ada
sebuah fenomena unik pada lovebird, yaitu ketika menderita stres yang
berlebihan lovebird akan mulai mencabuti bulunya sendiri hingga terluka
dan berdarah. Luka – luka ini bisa berubah menjadi infeksi yang pada
akhirnya akan membunuh lovebird itu sendiri.
Fenomena
ini sering terjadi pada lovebird yang dipelihara tanpa ada pasangan
maupun kehadiran loveird lain. Satu – satunya cara untuk mencegah hal
ini adalah dengan menambah teman atau pasangan untuk lovebird tersebut.
F. Masa Mabung
Mabung
atau rontok bulu merupakan siklus alamiah pada keluarga burung. Masa
ini terjadi saat lovebird berumur 4 – 5 tahun. Pada masa mabung, secara
alami lovebird akan meregenerasi bulu dan sistem metabolisme di
tubuhnua.
Perawatan
burung pada masa mabung sangat penting. Apabila perawatannya salah akan
membuat burung menjadi tubuh tidak normal. Proses mabng juga
berhubungan dengan hormon reproduksi.
Pada
msa mabung ini metabolisme tubuh burung meningkat hampir 40% dari
kondisi normal. Oleh karena itu, burung butuh asupan nutrisi yang
berkualitas baik, dengan porsi yang lebih besar dari kondisi normal.
Hindari mempertemukan lovebird mabung dengan lovebird lainnya karena
membuat proses mabung terganggu. Pertemuan dengan lovebird lain dapat
menimbulkan kondisi psikis lovebird mabung menjadi tidak stabil.
Ketidakstabilan psikis ini akan memicu ketidakseimbangan hormon pada
tubuh burung.
Pada
saat mabung, isolaikan burung ke kandang tersendiri yang tenang dan
jauh dari lalu lalang manusia atau hewan. Beberapa peternak juga memilih
untuk menutup kandangnya dengan kain agar lovebird. Tambahkan pula
beberapa makanan lain untuk mempercepat pembentukan sel dan bulu – bulu
baru. Beberapa makanan yang biasa ditambahkan antara lain biji bunga
matahari, kacang hijau, atau fumayin. Tambahkan makanan –makanan ini
sebagai pelengkap disamping biji – bijian yang sudah menjadi pakan
utamanya.
Jika
perlu, peternak juga bisa menambahkan vitamin, tetapi sebaiknya dibaca
dulu aturan pakainya. Kelebihan gizi bisa menimbulkan masalah tersendiri
bagi loebird.